Kamis, 23 Juni 2011

Ajik Kacangan

Siapa tidak kenal Ajik Kacangan (bukan nama sebenarnya), di Penyaringan hampir semua orang mengenalnya. Dia ini terkenal sebagai penyedia banten upakara (upacara adat), semua jenis banten (perangkat sesaji dalam upacara adat) bisa disediakan olehnya, mau mengadakan upacara perkawinan, upacara kematian, ngateg linggih (inisiasi tempat sembahyang, spt. pura, merajan/ sanggah, tugu) upacara Nyangluk Merana (mengusir wabah), dan lain sebagainya bisa disediakan. Juga mau kelengkapan yang secukupnya atau mau besar-besaran? dia bisa sediakan, tinggal pesan saja.

Ajik Kacangan mengantar dan menggendong sendiri pesanannya.
Ajik Kacangan, begitu dia biasa dikenal - karena tidak banyak yang tahu nama sebenarnya - namun demikian beliau ini hampir selalu ada disetiap upacara adat hingga dipelosok-pelosok Penyaringan karena layanannya cepat dan lengkap, kadang bila pesanannya mendadak pun dia layani kalau pun ada yang kurang, dia bisa lengkapi dengan menelpon rekanannya atau jika kekurangannya sederhana bisa langsung dia kerjakan saat itu juga.
Keterampilannya patut diakui, orangnya lincah dan supel, pertama kali saya mengenalnya dia sedang menyiapkan banten mecaru (semacan kurban) tiba tiba ayam yang akan dipersembahkan lepas. semua orang sibuk menangkap ayam itu, tapi Ajik Kacangan dengan sigap bisa menangkap ayam itu dan  menyimpan kembali ditempat semestinya. Dalam satu hari dia bisa melayani dua atau tiga perlengkapan (banten) upacara.
Kendaraan Ajik Kacangan pun sangat khas, mobil buntung dengan boks terpal hitam sering nampak mondar-mandir dijalanan desa Penyaringan, mengantar pesanan dari satu tempat ke tempat lainnya dengan kecepatan tinggi - tidak peduli jalanan ramai atau sepi, jalanan mulus atau rusak berat.

Itulah gambaran singkat tentang dia. Dia memberi banyak kemudahan dalam melengkapi jalannya upacara adat Bali di Penyaringan. Berkurangnya orang - biasanya ibu-ibu atau remaja puteri - yang bisa menjanur untuk membuat kelengkapan sembahyang dan upakara menjadikan usahanya maju pesat, saingannya memang ada, tapi Ajik ini punya kelebihan bisa mengantisipasi kelemahan pesaingnya, umumnya pesaing mengandalkan transportasi dari si pemesan, sementara Ajik siap dengan kendaraannya, bahkan didalam mobil boksnya dia menyiapkan juga alat dan bahan untuk melengkapi kekurangan atau pesanan tambahan yang mendadak. Kelemahan pesaing lainnya adalah pengetahuan kelengkapan banten, lengkap dengan nama, fungsi dan istilah-istilahnya, Ajik ini kadang bisa juga memprediksi jalannya upakara dan memperkirakan sendiri kelengkapan yang diperlukan - harga tetap sesuai harga paket - kok jadi seperti promosi, ya?

Saat ini Ajik sudah tidak lagi menggunakan mobil buntungnya, dia sekarang sudah memakai APV, mobil yang lebih nyaman dan besar, mungkin mobil boksnya dipakai oleh asistennya untuk mengambil  bahan-bahan baku pesanan lain atau mengantar pesanan ketempat lainnya. Selain itu Ajik melihat peluang lain, untuk acara menjemput penganten, APV-nya ini bisa dipakai juga sebagai kendaraan antar jemput pedanda, mempelai atau keluarga mempelai - mungkin kena tambahan biaya rental mobil.
Perluasan usaha masih tetap berlanjut, setelah rental kendaraan dalam paket lamaran, terakhir beliau juga merambah ke usaha kompor mayat, yaitu kompor untuk membakar mayat di upacara ngaben, kompor dan supir (kompor) nya masih baru, wah, jadi semacam 'one stop shoping' perlengkapan upacara adat... - tinggal mewinten jadi pedanda (pendeta Hindu) saja, lengkaplah semuanya...




2 komentar:

  1. wah hebat bener nih Pak Ajik Kacangan. Kami di Bangli juga punya penyedia perangkat banten ini, namanya Sang Ayu Made.... Tapi Si Mamih tidak mau menyerahkan semuanya ke tukang banten. Dia punya buku khusus soal perbantenan dan mulai fasih jenis-jenis banten dan peruntukkannya, terutama untuk manusa yadnya... Mungkin contoh Mami perlu ditiru, supaya gak semuanya dipasrahkan ke tukang banten...

    BalasHapus
  2. Ajik Kacangan emang Top Habisss......habis itu, nuki mo ga jd penggantinya?

    BalasHapus